Header Ads

Ini Ilmu Nabi yang Dirahasiakan Abu Hurairah dari Para Shahabat Lainnya

 


Ilmu artinya pengetahuan (sesuatu yang diketahui) sekaligus ke-tahu-an. Manusia diberi Allah Al-’Alim ilmu hanya sedikit tapi bagi manusia sudah terasa banyak. Allah punya sifat Kalam, Kalam-Nya tidak berawal dan berakhir. Al-Qur`an adalah secuil dari Kalam dan Ilmu-Nya. Manusia yang merasa ilmunya sudah banyak pasti tidak make sense kalau Allah berhak menyembunyikan sebagian ilmu. 

Allah tidak salah jika menyembunyikan banyak ilmu dari manusia dan melarang ilmu-ilmu tertentu disampaikan Rasul-rasul kepada manusia. Semakin banyak ilmu semakin berat hak-kewajiban. Justru manusia beruntung jika tidak banyak ilmu yang Allah bebankan melalui para Rasul. Ilmu Allah yang diemban para Rasul untuk disampaikan kepada manusia saja sudah sangat banyak dan berat. Apatah lagi jika manusia harus mengilmui segala yang Allah ketahui, tidak akan mampu! Dengan tidak banyak ilmu yang mesti kita kuasai, kita lebih santai. 

Syaikh Muhammad Hisyam Kabbani menyitir sebuah hadits yang disertai penjelasan,

قال صلى الله عليه وسلم وسألني ربّي فلم أستطع أن أجيبه عزّ وجلّ فوضع يده سبحانه وتعالى بين كتفيّ بلا تكييف ولا تحديد أي يد قدرته تعالى لأنّه سبحانه منزّه عن الجارحة فوجدت بردها فأورثني علم الأوّلين والآخرين وعلّمني علوما شتىّ .فعلم أخذ عليّ كتمانه إذ علم أنّه لا يقدر على حمله غيري، وعلم خيّرني فيه، وعلم أمرني بتبليغه إلى العامّ والخاصّ من أمّتي وهي الإنس والجنّ والملائكة


Nabi bersabda, “Dan Tuhanku menanyaiku, tapi aku tidak sanggup menjawab, lalu Allah meletakkan yadd-Nya (rahmah-Nya) diantara dua pundakku…” Tanpa imajinasi dan visualisasi, yakni maknanya kekuasaan-Nya karena Allah suci dari anggota badan fisik. Kata Nabi selanjutnya, “Maka aku merasakan dinginnya, lalu Allah mewariskan kepadaku ilmu orang-orang terdahulu dan kemudian, dan memberikan ilmu kepadaku ilmu-ilmu yang bermacam-macam. Ada ilmu yang wajib atasku untuk menyembunyikannya karena Allah tahu bahwa selainku tidak akan sanggup membawanya, ada pula ilmu yang aku diberi opsi, dan ada juga ilmu yang Allah perintahkanku untuk mempublikasikannya kepada orang-orang umum dan orang-orang spesial dari umatku: manusia, jin maupun malaikat.”


عن أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: حَفِظْتُ مِن رسول الله -صلَّى اللهُ عليه وسلَّم- وِعَاءيْنِ، فَأَمَّا أَحَدُهُم َا فَبَثَثْتُهُ في النَّاس ، وأَمَّا الآخر فلو بثثته قطع هذا البلعوم. وقال أبو هريرة رضي الله عنه حفظت من رسول الله صلى الله عليه وسلم جرابين من علم أما أحدهما فبثثته في الناس وأما الآخر فلو بثثته لقطع مني هذا البلعوم. وقال ابن عباس رضي الله عنهما لو ذكرت لكم تفسير قوله تعالى : يتنزل الأمر بينهن } لرجمتموني ولقلتم عني إني كافر


Dari Abu Hurairah, “Aku menghafal dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- dua bejana ilmu. Bejana yang satu kusebarkan, sedangkan yang satu bejana lagi, seandainya aku sebarkan, niscaya  terputuslah tenggorokanku ini.” Abu Hurairah juga menyebutkan, “Aku menghafal dari Rasulullah dua wadah ilmu, satu wadah aku ajarkan kepada manusia, wadah yang lain, seandainya aku sebarkan, niscaya  terputuslah tenggorokanku ini.” Ibnu ‘Abbas turut menyatakan, “Kalau saja aku sebutkan kepada kalian tafsir firman Allah, “Perkara Allah turun diantara langit dan bumi” niscaya kalian akan merajamku dan akan memfitnah tentangku bahwa aku kafir.”

https://sufilive.com/Prophet-saw-Was-Given-Three-Kinds-of-Knowledge-1453-EN-print.html


Redaktur: Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (Anggota LTN JATMAN Jatim 2023-2028)

Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa izin.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.