Nalar Logis Orang Thariqah (Tarekat) yang Sedang Wushul
Termaktub dalam Al-Qur`an sebentuk kekaguman yang memaku tubuh, mata, lisan, tangan bahkan pikiran hingga tak bergerak sama sekali dalam hitungan menit. Kala itu Zulaikha` mengadakan perjamuan dengan sekawanan sosialita kerajaan. Pasalnya Zulaikha` memendam murka usai mendapat label negatif sebagai wanita murahan akibat tersiarnya kabar percobaan pemerkosaan yang dilakukannya terhadap Nabi Yusuf.
Good looking yang dianugerahkan Allah kepada Yusuf tiada banding, dia seperti bukan manusia, nyaris tak ada cacat barang selalat. Itulah gegelayutan dalam benak Zulaikha` hingga timbul nafsu syahwat kepada Yusuf, dan Zulaikha` tidak ingin para wanita kerajaan gagal paham tentang faktor nafsunya. Zulaikha` mempersilakan tetamu nan cantik untuk mengupas buah-buahan yang tersaji beserta aneka hidangan lainnya dengan masing-masing memegang belati tajam. Dalam pada itu, Zulaikha` mengatur siasat agar Yusuf lewat di hadapan wanita-wanita bangsawan tersebut.
فَلَمَّا رَأَيْنَهُۥٓ أَكْبَرْنَهُۥ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَٰشَ لِلَّهِ مَا هَٰذَا بَشَرًا إِنْ هَٰذَآ إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ
Kementerian Agama Kerajaan Arab Sa'udi menyuguhkan tafsir dalam terbitan resmi bertajuk Tafsir Al-Muyassar, "Ketika mereka memandangnya, mereka mengagungkannya dan memuliakannya, dan membuat mereka terpesona oleh kebaikan dan ketampanannya, sehingga mereka melukai tangan-tangan mereka sendiri, ketika mereka tengah mengiris-iris makanan, lantaran begitu luar biasanya keadaan yang mencegangkan dan hilangnya kesadaran. Dan mereka berkata dengan penuh takjub, "Mahasempurna Allah. Ini bukanlah dari bangsa manusia, sebab ketampanannya tidak biasa ada pada bangsa manusia. Dia tidak lain adalah satu malaikat yang mulia dari bangsa malaikat."
Saat tubuh terluka dalam posisi nalar-logika sedang stuck pada satu keadaan, maka tubuh tidak merasakan luka itu dalam jangka waktu tertentu. Seseorang yang terpana melihat sesuatu bisa saja terpelanting dan terantuk tanpa sadar, dan baru sadar setelah beberapa detik. Astronom yang sedang melakukan observasi benda-benda angkasa tertegun diam dalam beberapa menit menyaksikan keajaiban alam yang ekstraindah.
Seseorang yang menerima kabar gembira atau nikmat super bisa saja justru menitikkan air mata haru dan lisannya tercekat sementara pandangan matanya tak berkedip sekian detik. Maka tak pelak, dalam sujud syukur tidak ada tuntutan bacaan dzikir tertentu (khusus), bebas mau berucap dzikir apa saja, bahkan diam pun benar, asal yang diingatnya kala itu adalah Sang Pemberi nikmat. Korban kecelakaan lalu lintas yang parah bisa saja masih dapat berkomunikasi dengan para penolong padahal mungkin ada anggota tubuhnya yang terlepas. Kisah masyhur, punggawa keshalihan di suatu kerajaan diktator menerima hukuman pedih tanpa alasan, saat kepala sudah terpisah dari badan, lisannya masih melafazhkan serentetan ayat suci Kalam Allah yang sudah biasa dirapalnya.
Itulah refleksi keterpakuan para hamba kepada Allah. Bukan mustahil, hamba yang sedang terpana dengan nama-nama Allah, sifat-sifat Allah, perbuatan-perbuatan Allah justru menjadi diam tak bergerak karena bingung mau berucap kata-kata apa, tersebab logikanya sedang terpenuhi ke-maha-an Allah. Mahasayang, Mahaindah, Mahacinta, Mahakasih, Mahakuat, Mahamandiri, Mahakuasa, Mahakaya dan 4.444 sifat yang terkonfigurasi dalam 4.444 nama-Nya sebagaimana hasil penelitian Fakhruddin Ar-Razi.
Syaikh 'Izzuddin menerangkan, "Dzikir itu ada dua, (1) dzikir anggota tubuh dan (2) dzikir lisan. Dan yang paling utama adalah dzikir anggota tubuh sebab dia akan membuahkan kondisi ruhani, rasa takut dan pengagungan kepada Allah. Tatkala keindahan Allah dan keagungan-Nya telah merasuk ke dalam qalbu, maka lidah akan terasa kelu, dan anggota tubuh akan diam membisu dan tidaklah tersisa saat itu kecuali merasakan wujud Sang Maha Kuasa. Kita pun telah diperintahkan untuk dzikir lisan sebagaimana kita diperintahkan untuk dzikir anggota tubuh." [Syajarah Al-Ma'arif]
Redaktur: Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (Anggota LTN JATMAN Jatim 2023-2028)
Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa izin.
Post a Comment