Header Ads

Nama Baik Al-Qur`an Ada di Pundak PPMQ Jatim

 


Jawa Timur patut bersyukur atas nikmat Allah berwujud kehadiran PPMQ (Perkumpulan Penerbit Mushaf Al-Qur`an). Provinsi dengan slogan CETTAR mulai tahun kemarin (2023) sangat beruntung dengan adanya PPMQ Jatim karena segala peredaran Kitab Suci umat Islam terkendali. Sudah dua tahun berjalan, PPMQ Jatim mengawal lebih kurang 37 penerbit mushaf untuk tetap berada di atas ijtihad LPMQ (Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur`an) Kemenag RI.


PPMQ merupakan asosiasi profesional para penerbit Kitab Suci Al-Qur`an yang diinisiasi oleh LPMQ dalam rangka mempermudah koordinasi dan ketertiban. LPMQ mendorong para penerbit Al-Qur`an untuk meningkatkan kapasitas dan integritas dalam menyebarkan Kalamullah dalam bentuk buku (mushaf). Diharapkan dengan wadah PPMQ ini, para penerbit bisa saling bertukar ilmu untuk lahirnya mushaf-mushaf Al-Qur`an yang inventif, kreatif, inovatif, tidak melulu variasi yang itu-itu saja.


PPMQ menjadi forum komunikasi sinergitas seluruh penerbit firman Allah versi cetak yang selalu berkoordinasi dengan LPMQ. Pagi hari 6 Juni 2024, PPMQ Jatim menggelar pertemuan kedua dengan tema Bersinergi dan Patuh Regulasi. Event yang difasilitasi LPMQ ini berlangsung cukup gayeng di Hotel Luminor Surabaya. Banyak gagasan bersambut keluhan berkenaan dengan update model-model penerbitan Al-Qur`an yang beraneka ragam, sampai ada yang profit-sentris dan terkesan bukan dalam rangka syi’ar.


Narasumber pertama Dr. H. Abdul Basith Junaidy, M.Ag. dalam sesi ini menyampaikan sejarah awal Wahyu Allah hingga akhir era Salaf. Narasumber kedua Usman elQurtuby, M.Pd. sharing success story PT. Cordoba Internasional dalam menggulirkan format-format mushaf yang inventif, kreatif, inovatif. Narasumber ketiga Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. mengemukakan materi seputar etika penerbit Al-Qur`an merujuk karya Imam An-Nawawiyy, termasuk motivasi untuk berfastabiqul-khairat dalam mengkhatamkan Al-Qur`an sesering mungkin. Diantara apa yang dikemukakan Gus Brilly dapat disimak di https://www.jatmanjatim.or.id/2024/06/aksiomatika-tradisi-khataman-quran.html


Ide pembentukan PPMQ ini mirip dengan gerakan thariqah (tarekat) tashawwuf (sufisme) yang selalu mengajak para muridin-muridat untuk istiqamah menjaga ukhuwwah. Para muassis Thariqah seperti Syaikh Al-Jailaniyy, Syaikh Syaththar, Syaikh Asy-Syadziliyy, Syaikh At-Tijaniyy dan lainnya menggalang persatuan untuk kemudahan dan ketertiban. Bukan berarti mereka hendak mengacaukan stabilitas sosial yang sudah terorganisir dalam madzhab-madzhab. Seperti kata pepatah الحق بلا نظام يغلبه الباطل بالنظام “Kebenaran yang tidak terorganisir (maka) kebatilan yang terorganisir akan mengalahkannya.”


Redaktur: Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (Anggota LTN JATMAN Jatim 2023-2028)


Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa izin.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.