Header Ads

UMKM UD. SBY Corporation Kembali Terlecut Semangat Berbisnis Karena Dinkop. Prov. Jawa Timur dan EJSC Bakorwil Bojonegoro

 


UMKM UD. SBY Corporation sebagai sang legenda kerupuk kedelai di Jawa Timur mendapat undangan giat EJSC Bakorwil Bojonegoro (20-21 Juni 2024). East Java Super Corridor (EJSC) adalah merupakan program dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat seperti Industri Kecil dan Menengah (IKM), perusahaan rintisan (Start Up), dan dukungan terhadap lulusan S1, D3 dan SMA/ SMK. EJSC Bakorwil Bojonegoro menyampaikan undangan secara langsung kepada UMKM UD. SBY Corporation, sebelumnya melalui tahapan kurasi.


Kegiatan ini merupakan fasilitasi Dinas Koperasi Provinsi Jawa Timur dengan mengambil akomodasi Hotel Aston Bojonegoro. Di samping kolam renang, acara ini berlangsung cukup energik bersama 50 peserta lainnya yang notabene anak-anak generasi milenial. Event ini mengambil tema Fasilitasi Jaringan Pemasaran Produk bagi KUKM yang memang menjadi tonggak sustainabilitas.




UMKM UD. SBY Corporation merupakan produsen kerupuk kedelai yang mengambil pangsa pasar relatif kelas menengah atas mengingat bahan baku yang digunakan hanya yang berkualitas. Pemasaran bagi kerupuk kedelai cap SBY’LA sangat dibutuhkan baik offline maupun online. Selama 20 tahun menguasai pasar perkerupukan kasta tinggi, SBY’LA mengandalkan pemasaran secara luring. Bisa dimaklumi, kemasan kerupuk kedelai merk SBY’LA pada dasarnya berupa packaging ukuran 5 Kg, cukup besar bagi konsumen daring.


EJSC Bakorwil Bojonegoro mensyaratkan peserta untuk menyetorkan company profile dan marketing plan. Alhamdulillah syarat tersebut dipenuhi raja kerupuk kedelai karena sudah memiliki keduanya sejak lama. Dalam kondisi serba tidak menentu seperti sekarang, pemasaran terasa berat bagi UMKM. Butuh effort tinggi untuk memastikan tetap berproduksi dan menguasai pasar. Dolar yang hari ini hampir menyentuh angka Rp 17.000,- semakin memperburuk keadaan.


Dalam situasi pasar yang eskalatif seperti ini, kita mesti meneladani bagaimana perikehidupan para leluhur kita. Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud,

 عن أنس قال: قال الناس يارسول الله غلا السعر فسعر لنا فقال رسول الله صلى الله عليه و سلم إن الله تعالى هو المسعر القابض الباسط الرزاق وإني لأرجو أن ألقى الله وليس أحد منكم يطالبني بمظلمة في دم ولا مال 

“Dari Anas, ia berkata, "Orang-orang berkata, 'Wahai Rasulullah, harga-harga sudah melambung tinggi, maka tetapkanlah harga-harga untuk kami.' Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya, Allah Yang Maha Tinggi adalah yang menetapkan harga, yang memampangkan rizqi. Sesungguhnya, aku berharap akan bertemu dengan Allah, dan tidak ada di antara kalian yang menuntutku atas darah atau harta yang kurang adil.'"


Meskipun pola standarisasi harga dalam rangka normalisasi sebagaimana para cendekiawan muslim klasik menyimpulkannya dari hadits di atas sebagai perilaku yang tidak diperkenankan, nyatanya Khalifah ‘Umar bin Al-Khaththab berijtihad memantau langsung harga pasar dan mematoknya agar pedagang tidak bermain curang dalam ketentuan harga atau monopoli pasar atau lainnya. [Al-Majmu’, 13/33]


Ada teladan dari ulama Salaf yang konsen dalam ilmu tashawwuf (sufisme), Al-Qusyairiyy merekam 

وقيل: لإبراهيم بْن أدهم: إِن اللحم قَدْ غلا , فَقَالَ: أرخصوه أي لا تشتروه، وأنشد فِي ذَلِكَ وإذا غلا شَيْء عَلَي تركته ... فيكون أرخص مَا يَكُون إذ غلا   

“Dikatakan kepada Ibrahim bin Adham, “Harga daging telah melonjak." “Ya sudah, jangan dibeli, biarkan saja,” respons Ibrahim bin Adham, sembari melanjutkan perkataannya dengan sebuah syair, “Andai suatu barang melonjak harganya, maka tidak perlu dibeli, # sehingga barang tersebut menjadi ‘yang paling murah’ daripada barang lainnya.” [Ar-Risalah Al-Qusyairiyyah, [Kairo: Dar Al-Ma’arif], 1/36]


Dalam konteks UMKM UD. SBY Corporation, sempat dipilih alternatif untuk berhenti berproduksi dalam waktu sekian hari, berpedoman pada narasi di atas. Namun, pada gilirannya, dapur tetap harus mengepul, semangat berbisnis mesti terus dipacu, bimbingan dari awak Pemerintah wa bil khusus EJSC Bakorwil Bojonegoro dan Dinkop. Prov. Lamongan sangat mentrigger semangat penguasa pasar kerupuk kedelai, UD. SBY Corporation, tidak terkecuali 50 UMKM lainnya yang hadir dalam agenda bernas ini.


Reporter: Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (Anggota LTN JATMAN Jatim 2023-2028)


Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.