Pengarahan Rois Idaroh Wustho JATMAN Jatim dalam Doa Bersama Keselamatan Bangsa 23 Januari 2024 di Ma’had Bahrul Huda Tuban
Terima kasih para Mursyid sudah hadir di Pesantren Bahrul Huda ini. Ketika saya membebaskan tanah, ada barokah Alloh melalui Syaikh Prof. Dr. ‘Aliyy Ash-Shobuniyy dan Syaikh Prof. Dr. Rajab Dib, dalam waktu tidak lama, terwujudlah pesantren ini. Islamic Internasional School akan segera kami dirikan dan nama gedungnya adalah Dalailul Khairat, 4 lantai.
Multaqo Mursyidin menjadi prioritas JATMAN Jatim. JATMAN ini hanya alat perekat dari berbagai thoriqoh. Semua muridin garis lurusnya pada Mursyid. Idza ta’arodho bainal-mursyid wal-JATMAN qudimal-mursyid. Kalau organisasi kita tidak bisa menjadi perekat maka tidak ada gunanya.
Dalam hadits Arba’in yang saya diajari guru saya saat ibtidaiyah, ad-din nashihah, diksinya sama dengan al-hajj ‘arofah. Kalau kita beragama tapi tidak mau memberi dan menerima nasehat maka agama kita layak dipertanyakan. Apa rahasia orang diberi dua mata, dua telinga tapi satu mulut? Ini menunjukkan kita harus memperbanyak mendengar bukan berbicara. Menjadi pendengar yang baik lebih sudah daripada menjadi pembicara yang baik.
Dalam Multaqo semacam ini, diharapkan ada nasehat-nasehat dari para Mursyid agar JATMAN lebih maju dalam mewujudkan Islam Kaffah. Iman, Islam, Ihsan kita bangun, butuh masukan-masukan. Di samping itu dalam forum semacam ini kita berdoa untuk umat. Husnul Khuluq adalah peduli umat. Pilpres berpotensi merusak qolbu kita dengan su`uzh-zhonn, ghill (benci) hingga su`ul-adab. Kalau sudah ada ini, bagaimana qolbu kita bisa menerangi umat?
Kita tidak akan mungkin bisa sama dan kebenaran tidak hanya satu. Kita benar tapi orang lain juga benar. Karena semua al-hukm yaduru ma’al-’illah. Semua orang punya alasan, sehingga kita saling menghormati. Kalau kita lihat ada jelek pada orang lain, man syahid Alloh ‘arofahu fi kulli syai`. Kalau kita lihat orang lain tidak sesuai dengan kita, Alhamdulillah kita ditaqdirkan Alloh menjadi orang itu.
Semoga Presiden yang terpilih adalah yang berkarakter ‘alaihi ma ‘anittum harishun ‘alaikum bil-mu`minin ro`ufur-rohim. Kalau kita disebut ulama maka kita al-ladzina yanzhurunal-ummah bi’ainir-rohmah sehingga kita akan mudah menangis melihat umat. Yang punya wewenang adalah Mursyid. Kita akan kehilangan sebagai ahli thoriqoh manakala kita meninggalkan Mursyid. Saya dulu menjadi bupati dua periode berkat taat kepada mursyid. Pilpres yang sekarang berpotensi akan terjadi gejolak besar hingga korban fisik dan harta.
Transcriber: Agus H. Brilly Y. Will., S.Pd., M.Pd. (Anggota LTN JATMAN Jatim 2023-2028)
Dilarang meng-copy paste tulisan ini tanpa izin.
Post a Comment