Header Ads

Musda V Idaroh Syu'biyyah Jatman Bangil Masa Khidmah 2024-2029

 



Alhamdulillah, Bangil yang merupakan salah satu Kecamatan di Kabupaten Pasuruan konsisten mengawal sustainabilitas gerakan sufisme. Pada Ahad 6 Oktober 2024, pengurus JATMAN Bangil menyelenggarakan Musyawaroh Idaroh yang kelima dalam rangka membakar kembali semangat khidmah hingga lima tahun ke depan. Musda sudah menjadi kewajiban rutin lima tahunan Idaroh Wustho maupun Idaroh Syu'biyyah. Dalam Musda tersebut, agenda yang dijalani adalah pemilihan Rois dan Mudir berikut perangkat-perangkatnya. Musda dihadiri hampir 100 hadirin-hadirat penuh khusyu' melantunkan doa dan menyimak arahan Mudir Idaroh Wustho JATMAN Jatim K. H. Mustofa Qutby Badri, M.A. At-Tijaniyy. Diharapkan kepengurusan yang baru lebih proaktif mengawal jalannya tarekat-tarekat (thoriqoh-thoriqoh) mu'tabaroh di Kec. Bangil yang mengikuti khiththah Nahdlatul Ulama (An-Nahdliyyah). Rutinitas pertemuan sudah menjadi kultur sejak generasi awal para sufi. 

Perjumpaan para sufi terindah adalah di depan Ka'bah dan di alam/dimensi mukasyafah. Bukan berarti pertemuan para ahli tarekat di tempat lain tidak barokah.

أخبرني محمّد بن الحسين الأزرق- أبو سهل- حدّثنا محمد بن عبد الله بن زياد القطان حدّثنا يحيى بن إسحاق *حدّثنا أحمد بن حرب النيسابوري* حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ الْوَلِيدِ الْعَدَنِيُّ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ جَمِيلٍ الْهَرَوِيِّ عَنْ سُفْيَانَ الثَّوْرِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ مُحَرَّزٍ عَنْ يَزِيدَ بْنِ الأَصَمِّ عَنْ عَلِيِّ بْنِ أَبِي طَالِبٍ أَنَّهُ قَالَ: بَيْنَا أَنَا أَطُوفُ بِالْبَيْتِ إِذَا رَجُلٌ مُتَعَلِّقٌ بِأَسْتَارِ الْكَعْبَةِ وَهُوَ يَقُولُ: يَا مَنْ لا يَشْغَلُهُ سَمْعٌ عَنْ سَمْعٍ، وَيَا من لا تَغْلَطُهُ الْمَسَائِلُ، وَيَا مَنْ لا يَتَبَرَّمُ بِإِلْحَاحِ الْمُلِحِّينَ، أَذِقْنِي بَرْدَ عفوك وحلاوة معرفتك.

قُلْتُ: يَا عَبْدَ اللَّهِ أَعِدِ الْكَلامَ، قَالَ: وَسَمِعْتَهُ؟ قُلْتُ: نَعَمْ! قَالَ: وَالَّذِي نَفْسُ الْخَضِرِ بيده- وكان هو الخضر- لا يَقُولُهُنَّ عَبْدٌ دُبُرَ الصَّلاةِ الْمَكْتُوبَةِ إِلا غفرت ذنوبه وإن كان مِثْلَ رَمْلِ عَالِجَ، وَعَدَدِ الْمَطَرِ وَوَرَقِ الشَّجَرِ.

[تاريخ بغداد وذيوله للخطيب البغدادي]

Tarikh Baghdad wa Dzailuhu karya Al-Khothib Al-Baghdadiyy meriwayatkan dari Muhammad bin Al-Husain Al-Azraq Abu Sahl, dari Muhammad bin 'Abdillah bin Ziyad Al-Qaththan, dari Yahya bin Is-haq, dari Ahmad bin Harb An-Naisaburiyy dari 'Abdullah bin Al-Walid Al-'Adaniyy dari Muhammad bin Jamil Al-Harawiyy dari Sufyan Ats-Tsauriyy dari 'Abdullah bin Muharraz dari Yazid bin Al-Ashomm, dari 'Aliyy bin Abi Tholib yang berkata, "Ketika saya thowaf di Baitulloh, ada seseorang bergelayutan di kain penutup Ka'bah sembari berseru, "Wahai Dzat yang tidak disibukkan pendengarannya, Wahai Dzat yang tidak direpotkan oleh masalah-masalah, Wahai Dzat yang tidak diombang-ambingkan oleh seruan doa yang mengiba, rasakanlah aku dengan dinginnya ampunan-Mu dan manisnya ma'rifat-Mu." Maka saya bertanya, "Wahai hamba Allah, ulangi kata-katamu!" Dia menyahut, "Sementara engkau sudah mendengarnya?" Saya jawab, "Benar." Dia berkata, "Demi Dzat yang jiwa Al-Khodhir di tangan-Nya -dan dia sebenarnya adalah Al-Khodhir-, tidaklah seorang hamba mengucapkan kalimat tadi setiap usai shalat wajib kecuali dosa-dosanya diampuni walau sebanyak pasir gunung 'Alij (dekat wilayah Yamamah), sebanyak hujan dan dedaunan pepohonan.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.